Posted by: garasibu | February 13, 2008

SLOW DOWN DIET

Dulu….ketika saya masih kecil, nenek saya sering menyuruh saya mengunyah makanan pelan-pelan dan dalam jumlah kunyahan yang banyak. Saya juga masih ingat guru SD saya juga mengatakan supaya mengunyah makanan dilakukan sampai 32 kali.Setelah mendapat pelajaran itu, rasanya hari-hari pertama masih menghitung jumlah kunyahan..tapi setelah itu lupa lagi menghitung.

Kehidupan terus berjalan cepat, saya kuliah, menikah, punya anak, dan lupa ada ilmu yang mengajarkan kepada saya mengunyah makanan sampai lembut sebelum ditelan. Bahkan mungkin secara tidak sadar saya punya andil pada anak-anak saya supaya makan dengan cepat yang itu saya lakukan semata-mata agar aktifitas yang menumpuk bisa segera dikerjakan.

Sampai akhirnya saya menemukan majalah NIRMALA terbitan 7 Juli 2007 yang memuat tulisan SLOW DOWN DIET.

Makan tergesa-gesa membuat stress pencernaan sehingga menurunkan kekuatannya dalam membakar kalori. Selain itu, hanya sedikit kenikmatan yang didapat jika makan tergesa-gesa, sementara energi yang diproduksi oleh sel-sel pun menurun. Akibatnya kita terdorong untuk makan lebih banyak lagi.
Makan dengan cepat juga membuat orang bernafas pendek, sehingga oksigen yang masuk ke dalam tubuh berkurang dan meningkatkan penumpukan lemak.

Menurut Marc David ahli gizi dan psikologi makanan dari Sonoma State University California, pentingnya makan dengan menikmati makanan yang sedang dimakan.

Menurut Andang Gunawan, kalau makan cepat-cepat, biasanya ada sebagian makanan yang tidak tercerna dengan baik. Makanan yang tidak tercerna akan menjadi toksin bagi tubuh kita. Kalau kebiasaan ini dilakukan terus menerus, lama-lama akan banyak sekali menumpuk toksin dalam tubuh. Nah sebenarnya yang membuat orang kelebihan berat badan itu bukan hanya karena kelebihan lemak saja, tetapi juga kelebihan toksin.

Mengunyah makanan lebih lama dan pelan-pelan juga salah satu cara untuk mematikan parasit yang masuk bersama makanan karena makanan yang masuk ke lambung juga akan sedikit-sedikit sehingga lebih banyak bersentuhan dengan asam lambung. Fungsi asam lambung juga untuk mematikan parasit/bakteri.

Pada saat kita minum jus buah pun sebaiknya diminum seteguk demi seteguk, rasakan setiap tegukan telah bercampur dengan air liur, sebelum jus ditelan…***


Responses

  1. mbak .. ini aku lagi makan sayur sambil menghitung wah lembut jadinya di mulut tapi rasanya kok hilang ya .

  2. Dear Uthit..
    Nggak usah dihitung, yg penting dikunyah yang banyak, rasakan air liur sudah mengulum makanan yg sdng dikunyah. Ini artinya saat makan kita duduk manis, relaks..dan tenang..
    Jangan makan dlm keadaan tegang dan buru2..
    oke.

  3. Bu Yuli yth. ini juga perlu lho… masalah pengolahan sayur yang benar itu bagaimana, agar zat gizi yang terkandung dlm sayuran itu tdk hilang. Tolong dijelaskan ya Bu.. tentu kita ingin yang kita beli dan kita lakukan tidak sia-sia. jg mengolah bgmn mengolah daging yang benar? thanks sebelumnya

  4. Salam Sehat ibu Rudy
    Pengolahan sayur bisa dengan di rebus seperti sayur bening/sayur asam dan ditumis. Kalau mau membuat urap/gado2, sayurannya jgn direbus, tapi dikukus dan jgn terlalu lama supaya msh terasa krius2 sayurnya dan vitamin blm terlalu banyak yg hilang. Kalau sayuran direbus, airnya harus diminum jg, jgn dibuang..(yg sehat tikus2 di comberan). Begitu jg saat menumis, jgn terlalu layu bu. Pemanasan membuat vit C dan enzim hilang. Oleh sebab itu setiap hari harus ada sayur mentah yg dimakan, untuk mendapatkan enzimnya. Misalnya timun, tomat, wortel, slada dll.
    Silahkan dicoba ya bu

  5. […] pop dengan cocolan sambal + daun singkongnya. Mengunyah pelan-pelan tanpa harus diburu-buru (baca Slow Down Diet). Setelah itu minum jus wortel tomatnya seteguk demi seteguk, dikulum bersama air liur. […]


Leave a reply to Menyiasati Food Combining (3) « Garasibu’s Weblog Cancel reply

Categories